AUTO BIOGRAFI
Aku Dalam Hidupku
Itmamul Huda lahir di Cilacap pada tanggal 6 juni 1994 dari rahim
seorang Ibu yang bernama Rosidah. Kelahiranku sebagai anak pertama dengan
normal dan selamat menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi kedua orang tuaku.
Aku lahir di rumah kakek, karena pada waktu itu kedua orang tuaku belum
memiliki rumah sendiri.
Masa kecil aku lalui dengan
sangat bahagia. Sebagai anak desa, berpetualang menyusuri sungai, mengarungi
hutan bersama teman-teman menjadi suatu kegiatan yang sangat menyenangkan,
mengenyangkan, sekaligus mencerdaskan. Momen-momen bersama teman-teman itulah
yang sangat tak terlupakan dan begitu indah jika dikenang. Masa-masa yang tanpa
beban, masa-masa yang sepertinya menjadi masa sangat nikmat dalam menjalani
kehidupan. Namun terlepas dari itu semua, setiap anak begitupun dengan aku
sendiri pasti menghadapi pengalaman yang pahit.
Pernah suatu masa dimana saat itu adalah pertama kali aku pergi ke
tempat yang lumayan jauh dari rumah yaitu di sebuah irigasi yang airnya sangat
jernih dan dalam. Cuaca yang pada saat itu sangat terik menggodaku untuk
menyusul teman-teman berenang di irigasi tersebut. Tanpa fikir panjang akupun
langsung melepas pakaian dan terjun ke irigasi melalui sebuah jembatan.
Seketika itu pula aku tersadar bahwa betapa dalamnya irigasi ini dan aku yang
tak bisa berenang. Sontak dengan sisa nafas aku berteriak minta pertolongan. Beruntung
saat itu ada salah seorang temanku yang bergegas menolongku. Itulah salah satu
pengalaman yang paling tak terlupakan sepanjang hidupku.
Pendidikan dasar aku tempuh di Sekolah Dasar Negeri Muktisari 02. Sekolah
yang hanya berjarak sekitar 150 meter dari rumah. Sehingga setiap berangkat pun
ditempuh dengan berjalan kaki bersama teman-teman. Pada saat itulah aku merasa
bahwa prestasi belajar dalam kondisi yang sangat memuaskan dimana saat itu
mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, aku selalu memperoleh perimgkat pertama. Kemudian
lulus dengan nilai yang memuaskan. Suatu prestasi akademik yang menurutku cukup
membanggakan hehehe...
Pendidikan SMP aku tempuh di
SMP N 1 Gandrungmangu, sekolah yang saat itu merupakan Sekolah Standar
Nasional. Butuh nilai UN yang tinggi untuk dapat masuk (diterima) di SMP N 1
Gandrungmangu. Wajar saja, karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah
favorit di daerahku. Belajar di sekolah ini bagiku terasa sangatlah datar,
tanpa prestasi yang berarti. Meskipun aku selalu masuk di kelas unggulan namun
bagiku itu semua menjadi biasa-biasa saja ketika tak ada prestasi yang
membanggakan. Lulus dari sekolah ini tahun 2009 kemudian dilanjutkan di SMA N 1
Bantarsari.
SMA N 1 Bantarsari, sekolah yang terbilang masih baru di Kabupaten
Cilacap. Sekolah yang berdiri tahun 2004 dan sampai tahun 2008 masih menginduk
ke sekolah SMA N 1 Sidareja. Akan tetapi meskipun begitu, aku merasa sangat nyaman
dalam menuntut ilmu di sekolah ini. Pada saat kelas XI, aku diamanati dari
sekolah untuk mengikuti olimpiade farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Jendral
Sudirman se-karesidenan Banyumas. Pada kesempatan itu aku meraih juara 2, suatu
prestasi dan pengalaman yang tak terlupakan. Hehehe...
Semenjak kecil aku mempunyai cita-cita sebagai seorang pilot. Pada
saat itu menurutku menjadi seorang pilot merupakan pekerjaan yang menyenangkan,
jalan-jalan sepanjang pekerjaan, dan tentunya dapat terbang seperti burung. Akan
tetapi pendidikan yang aku tempuh malahan tidak menjurus kepada apa yang aku
cita-citakan. Hal ini terjadi karena kurangnya kordinasi antara aku dan orang
tuaku serta yang paling berpengaruh adalah faktor biaya. Setelah lulus dari SMA
pada tahun 2012, aku melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Islam Negeri
Walisongo Semarang.
Di IAIN Walisongo, aku mengambil jurusan Fisika. Suatu ilmu yang
memang aku sukai semenjak SMP. Meskipun akhir-akhir ini aku mulai merasa bahwa
fisika ternyata rumit juga. Entah karena materinya memang rumit atau karena
faktor yang lain. Tetapi yang jelas aku masih belum bisa memahami beberapa
materi yang disampaikan Dosen dalam perkuliahan fisika.
Sekian dari beberapa catatan kisah hidupku. Semoga menjadi
inspirasi dan motivasi bagi penulis.
Comments
Post a Comment