RESENSI BUKU: TRADISI DAN MODERNISASI
Judul Buku : Pendidikan Neomodernisme (Telaah Pemikiran Fazlur Rahman)
Penulis : M. Rikza Chamami,
M.Si.
Editor : Abu Rokhmad
Desain Cover : Agung Widodo
Desain Layout : Dzikrullah Zulkarnain
Penerbit : Walisongo Press
Tahun Terbit : 2010
Tebal : xvi + 224 hlm
Resensator : Itmamul Huda (123611018)
Intelektual pembaharu, Fazlur Rahman merumuskan hubungan antara
Islam dan modernitas. Hubungan yang tidak hanya menyangkut problem teknis
antara praktik keislaman dan gaya hidup modern. Akan tetapi juga menyangkut
bagaimana pemikiran Islam harus diletakkan dalam konteks perkembangan ilmu
pengetahuan dan perkembangan modern. Sehingga seiring berjalannya waktu,
lahirlah gerakan pembaharuan Islam sebagai upaya untuk merumuskan relevansi
Islam dengan perkembangan sejarah yang melingkupinya. Fazlur Rahman merumuskan
sejarah perkembangan pembaruan Islam menjadi empat gerakan; revivalisme pra
modernis; modernisme; neorevivalisme dan neomodernisme.
Gerakan revivalisme pra modernis lahir karena adanya keprihatinan
atas kemunduran dunia Islam. Keadaan dimana praktik keberagamaan yang ditandai
dengan menyebarnya tahayul, bid’ah dan khurafat. Sehingga mau tidak mau guna
membangkitkan kejayaan Islam maka segala praktik tahayul dan bid’ah htersebut
harus dihilangkan. Berbeda dengan revivalisme pra modernis, gerakan modernisme
lahir karena didorong oleh kenyataan mundurnya dunia Islam karena kolonialisme
oleh Barat pada dunia Timur dan dunia Islam pada khususnya. Kemajuan dunia Barat
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi membuat dunia Islam menjadi inferior pada
segala aspek. Akibatnya dunia Islam merekonstruksi seluruh pilar peradaban Islam,
pemikiran Islam, sistem sosial, politik dan pendidikan guna mengejar
ketertinggalan dari Barat.
Akan tetapi, alih-alih melakukan rekonstruksi pemikiran islam, yang
terjadi malah proses westernisasi. Sehingga kemudian muncul tuduhan bahwa
modernisasi adalah westernisasi. Kritik terhadap modernisasi Islam inilah yang selanjutnya melahirkan geraka-gerakan
yang berupaya untuk merumuskan bagaimana seharusnya pemikiran Islam dalam
menghadapi zaman yang selalu berubah.
Tema intelektualisme dan pendidikan Islam dalam pandangan
neomodernis Fazlur Rahman inilah yang dikaji lebih dalam pada buku ini. Buku ini
mengulas dengan rinci mulai dari neomeodernisme dan pendidikan Islam dalam
perspektif etimologis dan terminologis hingga riwayat hidup dari tokoh
pembaharu Fazlur Rahman pun disajikan secara apik dan sistematis. Keunggulan dari
buku ini adalah tema yang diangkat tergolong tema yang masih aktual yaitu
tentang bagaimana seharusnya hubungan antara Islam dan Modernitas dibalik
kemunduran dunia Islam saat ini. Kemudian isi yang disajikanpun dikemas secara
runtut dan sistematis, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi buku.
Meskipun demikian, buku ini tidaklah lepas dari berbagai
kekurangan. Diantaranya adalah banyaknya penggunaan kosakata ilmiah ataupun
bahasa serapan yang bagi kalangan awam akan menjadi sulit untuk dipahami. Secara
keseluruhan buku ini sangat layak untuk dibaca karena didalamnya memuat isi
yang berbobot dan berkualitas mengenai fenomena yang terjadi dan apa yang harus
dilakukan menanggapi persoalan tradisi dan modernisasi.
Comments
Post a Comment